You are here
KUNJUNGAN MENDIKNAS KE POSKO PENGUNGSIAN MERAPI GOR UNY MINGGU MALAM
![](https://fishipol.uny.ac.id/sites/fishipol.uny.ac.id/files/field/image/campur%20bawur%20369_0.preview.jpg)
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh berkunjung ke Posko Pengungsian GOR UNY, Rabu (7/11) pukul 20.00. Bersama rombongan, antara lain Dirjen Dikti, Dirjen Mandikdasmen, Dirjen PMPTK, Pak Nuh berkeliling meninjau kondisi tempat pengungsian dan kondisi pengungsi yang telah tinggal di GOR UNY sejak Jumat lalu. Menteri didampingi Rektor UNY, Pembantu Rektor I, Pembantu Rektor II, Pembantu Rektor III serta jajaran pimpinan UNY pusat dan fakultas.
Usai berkeliling dan berdialog dengan para pengungsi, kepada wartawan media cetak dan elektronik, Pak Menteri menyampaikan beberapa hal. Pertama memberikan penghargaan, apresiasi yang sangat tinggi kepada pimpinan Perguruan Tinggi termasuk sekolah yang memiliki kepedulian yang sangat tinggi dan menjadikan kampus/sekolah untuk tempat pengungsi korban Merapi. Pak Menteri juga menekankan hendaknya hal tersebut jangan dilihat dan dijadikan beban tetapi dilihat sebagai bagian dari pendidikan karakter, kesempatan lebih dekat kepada masyarakat dan kepercayaan masyarakat kepada perguruan tinggi.
Menteri juga meminta hendaknya dalam kalau kondisi seperti ini jangan dibenturkan dengan sekolah/kuliah itu wajib. Pendidikan bukan sekedar proses belajar mengajar di dalam kelas. Tetapi lihat pendidikan secara luas. Belajar bisa dimana saja, kapan saja dan dimana saja. Kalau sekarang sekolah/perguruan tinggi libur nanti setelah kembali normal, bisa ditambah jam pelajarannya sehingga bisa mengejar ketinggalan.
Menjawab pertanyaan wartawan, Menteri mengatakan sekolah itu bagian kewilayahan, jadi harus mengikuti kebijakan wilayah. Bila daerahnya tidak aman, kalau harus dipindahkan ya harus mau pindah. Berapa sekolah yang terkena, sedang didata, dan kami akan memberi prioritas tinggi kepada sekolah yang terkena bencana, ujarnya. Menteri juga menegaskan tidak ada waktu yang terbuang selama pengungsian, karena selama pengungsian mereka tetap bisa belajar. Seperti yang kita lihat di UNY, pengungsi belajar membatik, story telling, olah raga, dll. Selama mengungsi mereka sekaligus belajar mengenal fenomena alam, mengenal kegiatan sosial, mengenal kesetiakawanan. Di tempat lain juga ada mobil pintar sebagai bagian proses belajar mengajar. Menjawab pertanyaan terkait dengan bea siswa bagi korban Merapi, Menteri menjanjikan siapa saja yg memerlukan akan diberikan prirotas. (lensa)
Copyright © 2025,