You are here
MEMBINCANGKAN KEMBALI AKTOR DIBALIK SOCIAL MOVEMENT KEAGAMAAN DI MEDIA SOSIAL

Laboratorium Komunikasi dan Media (LKM) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) kembali menyelenggarakan Diskusi Bincang Asik (Bisik) Di program Bisik ke 4 atau biasa dikenal dengan BISIK#4, mengangkat tema “Media dan Agama: Membaca Arah Gerak Social Movement Keagamaan di Media Sosial”. Acara yang digelar Jumat, (9/4) lalu dimulai pukul 15.30 dan berakhir 17.30 WIB secara daring. Kegiatan yang diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting tersebut dimaksudkan untuk mempertajam nalar kritis mahasiswa, selai itu juga untuk menelaah lebih lanjut fenomena atau isu-isu yang sedang terjadi saat ini. Kegiatan diskusi kali ini diikuti oleh 57 peserta dari berbagai universitas yang ada di Indonesia. Peserta tidak hanya mahasiswa S1 namun juga diikuti oleh dosen dan mahasiswa pascasarjana.
Kegiatan ini mengundang dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Alimatul Qibtiyah, S.Ag., M.Si., Ph.D. sebagai pemantik pertama. Hadir sebagai pemantik diskusi yang kedua dalam Bisik #4 ini adalah Benni Setiawan, M.S.I, Dosen Ilmu Komunikasi FIS UNY.
Prof. Alimatul memaparkan bahwa teknologi diibaratkan sebagai sebuah kuda. Manusia tidak dapat berkompetisi lari dengan kuda tersebut karena memiliki keterbatasan, namun, kita sebagai manusia mampu mengendalikan kuda tersebut. Pada kesempatan itu, Prof. Alimatul juga mengungkapkan “Beralihnya otoritas keagamaan era post truth. Media memicu lahirnya otoritas keagamaan baru yang lebih personal dan menguasai IT, menggeser otoritas keagamaan tradisional yang biasanya melembaga di majelis ta’lim, madrasah, maupun pondok pesantren.” ungkapnya
Sebagai pemantik, Benni pada kesempatan ini juga menggarisbawahi bahwa literasi media menjadi salah satu upaya agar masyarakat dapat melek media dan memahami bagaimana menyaring informasi. Literasi media menjadi alat untuk melawan dominasi media yang menjadikan seseorang menjadi sempit dalam melihat media. (Anggit/Sari).
Copyright © 2025,