UKMF SCREEN Gelar Webinar Nasional: SEX EDUCATION DI KAMPUS


Unit Kegiatan Mahsiswa Fakultas (UKMF) SCREEN Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) menggelar acara webinar Nasional pada Minggu (18/9). Pada webinar kali ini mengangkat tema tentang kesadaran akan pentingnya perhatian kekerasan seksual dengan tema “Educate The Millenial Generation On Free Sex Healthy Relationship”. Pada kegiatan webinar ini mengundang Zhafira Aqyla, influencer sex education dan Denada Resta, Duta Genre DIY 2022 serta dipandu Asyif Awaludin selaku moderator. Peserta webinar ini diikuti oleh masyarakat umum, mahasiswa, dan para peserta Lensa ke-8 secara blended, yaitu luring dilaksanakan di aula Gedung Laboratorium Ilmu Sosial Terpadu FIS UNY lt.4 dan daring melalui ruang virtual Zoom. Acara Lensa sendiri merupakan kegiatan lomba essay dan karya tulis ilmiah nasional yang digelar oleh UKMF SCREEN secara rutin setiap tahunnya.
 Muhammad Naufal Alamin, Ketua Panitia Webinar Nasional UKMF SCREEN menyampaikan dalam sambutannya, “Webinar ini akan mengupas tentang sex education, di mana tema ini berbeda dengan webinar di tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Naufal. Webinar kali ini dibuka oleh Agustina Tri Wijayanti, S.pd., M.Pd selaku Pembina UKMF SCREEN.
Narasumber pertama Denada Resta mengangkat topik Membangun Lingkungan Kampus yang Aman dari Kekerasan Seksual. Dalam paparannya Denada menyampaikan bahwa terjadi fluktuasi data kekerasan seksual di lingkungan pendidikan pada periode 2015-2021. Data tersebut mengalami kenaikan tren pada tahun 2018 hingga 2020. Denada menyampaikan saat ini kampus menempati urutan ketiga tertinggi lokasi terjadinya tindak kekerasan seksual setelah jalanan dan transportasi umum. Berkaca dari hal tersebut, Denada menawarkan solusi untuk menekan angka kekerasan seksual di  lingkungan pendidikan, khususnya di kampus. “Ada tiga hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut (angka kekerasan seksual) di kampus yaitu pertama membangun PIK-M atau pusat informasi konseling mahasiswa, membuat lingkar diskusi, dan membangun kampus berspektif gender,” urai Denada.
 Denada juga aktif menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh para peserta webinar nasional. Topik yang disampaikan Denada menjadi diskusi menarik yang memantik para peserta untuk turut serta menanggapi berbagai pertanyaan yang ada. Di akhir sesinya, Denada mengajak peserta untuk mengawal bersama-sama soal kekerasan seksual yang ada di kampus atau lingkungan pendidikan, agar lingkungan pendidikan dapat menjadi tempat belajar yang sehat, nyaman, dan aman.
Setelah pemaparan oleh Denada, topik webinar kedua dipaparkan oleh Zhafira Aqyla tentang edukasi seks, pelecehan seksual, hingga melindungi diri sendiri agar terhindar dari kekerasan seksual. Dalam paparannya, Zhafira mengajak peserta untuk mengenal alat kelamin tubuh manusia, yaitu perempuan dan laki-laki. Zhafira juga berpesan, agar menyebut nama anatomi dengan benar karena jika tidak demikian dapat berakibat fatal. Zhafira juga memaparkan tentang pelecehan seksual dan bagaimana cara melindungi diri jika hal demikian terjadi. Zhafira berpesan  jika mengalami pelecahan seksual, perlu kiranya untuk segera melapor. “Hukum itu adil, di mana kita bisa melaporkan dan dilaporkan,” tutupnya.
Acara Webinar Nasional ini juga dimeriahkan  dengan quiz challenge bagi peserta atas materi yang telah disampaikan oleh pembicara dan ditutup dengan pengumuman kejuaran lomba essay dan karya tulis ilmiah Lensa ke-8. (Ayu&Sari)