Kajian Masyarakat Adat bersama Prof. Mary Hawkins

Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik (FISHIPOL) Universitas Negeri Yogyakarta tengah menyelenggarakan serangkaian perkuliahan dalam rangka program Visiting Professor Equity 2024. Prof. Mary Hawkins dari Departemen Antropologi West Sydney University menjadi salah satu dosen tamu yang mengajar di Departemen Pendidikan IPS tentang kajian Dinamika Masyarakat Adat.

Perkuliahan ini memberikan wawasan tentang apakah itu masyarakat adat, siapakah yang bisa disebut sebagai masyarakat adat, apakah migran yang menempati suatu daerah yang belum berpenghuni bisa disebut masyarakat adat. Mahasiswa menanggapi topik perkuliahan dengan baik dan mengikuti perkuliahan dengan bersemangat, menyambut diskusi mengenai hal-hal terkait masyarakat adat, mengingat Indonesia juga memiliki keragaman masyarakat adat yang sangat banyak.

Dakam perkuliahan, Mary mengajak mahasiswa untuk mengeksplorasi identitas dari masyarakat adat. Pertama, Mary mengilustrasikan sebaran masyarakat adat yang ada di Australia sudah tinggal berabad-abad sebelum masa kedatangan migran dari Inggris, masyarakat ini sering disebut sebagai orang dari suku Aborigin. Mary menjelaskan, keberadaan indigenous people/masyarakat adat di Australia tidak semata orang Aborigin saja, tetapi ada sangat banyak kelompok masyarakat adat yang hingga kini masih menjadi kajian studi para antropolog dan ilmuwan sosial lainnya di Australia.

Mary menjelaskan tentang hasil kajiannya mengenai masyarakat adat di Indonesia, khususnya pada masyarakat suku Dayak dan Banjar di Kalimantan. Identitas masyarakat asli Kalimantan tidak terlepas dari kedekatan ras dan budaya yang ada pada kawasan sekitar Kalimantan, yaitu wilayah Malaysia dan Asia Tenggara secara umum, sehingga baik ciri fisik dan kebudayaan masyarakat adat di Kalimantan memiliki irisan dalam banyak aspek dengan masyarakat di lokasi lain di wilayah Asia Tenggara, khususnya pada masyarakat Melayu. Namun begitu terdapat perbedaan yang cukup besar antara masyarakat adat yang mendiami wilayah pantai di sepanjang garis pantai Pulau Kalimantan dengan masyarakat adat yang tinggal di tengah pulau.