FISHIPOL Universitas Negeri Yogyakarta Gelar The 6th International Conference on Social Studies and Education (ICSSED) 2024

Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik (FISHIPOL) Universitas Negeri Yogyakarta menggelar The 6th International Conference on Social Studies and Education (ICSSED) pada 15-16 Agustus 2024. Konferensi internasional tahunan ini mengangkat tema “Power, Knowledge, and Legitimacy: Rethinking the Temporality of Orientalism and Occidentalism.”

Konferensi Internasional ini menghadirkan keynote speaker Prof. Marit Monteiro, Ph.D. dari Radboud University, Belanda; Prof. Ismail Fajrie Alatas, Ph.D. dari New York University, Lailatul Fitriyah, Ph.D. dari Claremount School of Theology, AS., Naveed, S.Sheikh., Ph.D. dari Keele University, UK; Ali Kassem, Ph.D. dari National University of Singapore; dan Yuyun Sri Wahyuni, Ph.D. dari Universitas Negeri Yogyakarta. Selain itu ratusan presenter dan peserta dari Indonesia dan luar negeri turut ambil bagian dalam kegiatan ini. 

Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Akademik FISHIPOL UNY Prof. Dr. Mukhamad Murdiono. Prof. Murdiono menuturkan kegiatan ini merupakan ajang untuk memaparkan hasil penelitian para peneliti di bidang sosial dan pendidikan. Pertemuan para peneliti ini sekaligus akan merumuskan beragam kajian baru dalam bidang masing-masing. 

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Soni Nopembri, Ph.D dalam sambutan pembukanya berharap kegiatan ini menjadi ruang diskusi akademik yang berkualitas untuk menghasilkan karya-karya ilmiah yang tidak hanya bermanfaat bagi dunia akademik melainkan bagi masyarakat. 

Konferensi ini bertujuan untuk mengeksplorasi kondisi sosial, politik, dan pendidikan di Indonesia saat ini melalui perspektif pemikiran dekolonialitas dalam temporalitas orientalisme dan oksidentalisme. Dengan meminjam konsep eksistensi dan waktu dari Heidegger, temporalitas merujuk pada kesatuan waktu yang membentuk eksistensi. Hal ini menunjukkan keterkaitan antara sejarah masa lalu, realitas masa kini, dan ketidakpastian masa depan dalam mempengaruhi kesadaran diri dan subyektivitas.

Melalui penelaahan temporalitas dalam orientalisme dan oksidentalisme, konferensi ini berusaha untuk memahami bagaimana konsep-konsep tersebut saling bersinggungan dan berkembang seiring waktu, termasuk dalam kemajuan teknologi digital dan revolusi industri keempat. Selain itu, konferensi ini juga akan membahas perspektif dekolonial sebagai alat untuk membangun dasar yang memungkinkan terjadinya perubahan sosial-politik dan pendidikan. Perspektif dekolonial secara mendalam mempertanyakan dan menantang warisan kolonialisme dan imperialisme, khususnya dalam produksi pengetahuan, struktur sosial dan politik, serta paradigma budaya.

Konferensi ini memetakan dan membangun argumen utama bahwa kompleksitas masalah sosial, politik, dan pendidikan di Indonesia saat ini membutuhkan pendekatan baru dan produktif terhadap perubahan: pemikiran dekolonial. Teori dekolonialitas meneliti dan menunjukkan bahwa kolonialisme, meskipun berakhir dengan perlawanan bangsa-bangsa terjajah, tidak serta-merta menghentikan praktik kolonialitas di negara-negara baru. Konferensi ini juga akan mendiskusikan implikasi yang dihasilkan oleh paradigma modern yang berfungsi sebagai pedang bermata dua, menciptakan pandangan hierarkis global dan memperkuat kolonialitas.

Sebagai bagian dari ICSSED 2024, beberapa topik penelitian yang akan dibahas meliputi kebijakan pendidikan, politik anggaran pendidikan, demokrasi dan tata kelola yang baik, teknologi dan komunikasi digital, hak asasi manusia, serta kritik terhadap eurocentrisme dan neoliberalisme dalam pendidikan tinggi. Para mahasiswa pascasarjana, akademisi, dan praktisi diundang untuk berpartisipasi dalam konferensi ini dengan mengajukan abstrak dan CV yang relevan dengan tema dan subtema yang ditetapkan.

Dengan diselenggarakannya ICSSED 2024 ini, FISHIPOL Universitas Negeri Yogyakarta berharap dapat memicu reformasi produksi pengetahuan di Indonesia dan sekitarnya, mendorong kesadaran baru, serta mempromosikan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan transformasi sosial yang berkelanjutan.